Sabtu, 11 Mei 2013

transport aktif dan pasif


Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energy untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel.  Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.
Transpor  aktif  memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses transport  aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka kearah dalam sel menjadi membuka kebagian luar sel. Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju keluar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka kearah luar menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium dilepaskan kedalam sel.


http://nadjeeb.files.wordpress.com/2008/11/transport-passifakktif.jpg


Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih padat. Membran semi permeable harus dapat ditembus pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membran.  Perpindahan zat terlarut dari konsentrasi rendah ketinggi  melalui membrane semi permeable. Osmosis adalah salah satu cairan yang melewati membran dari konsentrasi larutan yang rendah ke konsentrasi larutan yang tinggi. Pada osmosis yang bergerak melalui membran semipermeabel ialah air dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Larutan, misalnya glukosa mempunyai tekanan osmotik. Tekanan osmotik dapat diukur menggunakan osmometer. Naiknya air pada pipa osmometer dapat dipakai untuk menentukan sebagai tekanan osmotik. Tekanan osmotik dapat dikatakan sebagai tekanan yang diperlukan untuk mencegah pelarut (air) bergerak melalui membran semipermeabel . Larutan gula, garam, dan larutan lainnya, Jika dimasukkan ke dalam osmometer menunjukan adanya tekanan osmotik. Tekanan osmotik yang terkandung pada suatu larutan dinamakan potensial osmotik. Suatu percobaan memperlihatkan bahwa jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan yang hipotonis, sel darah merah akan menggembung. sebaliknya, jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan hipertonis, sel darah merah akan mengkerut (krenasi).


Berikut akan disajikan video transport aktif dan transport pasif :














Tidak ada komentar:

Posting Komentar